Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 15 Desember 2011

Penyakit Kusta


Penyakit Kusta adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama, penyebab penyakit kusta adalah Mycobacterium leprae. Menyerang saraf tepi sebagai tujuan pertama, lalu kulit dan saluran pernapasan bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Nama lainnya adalah Lepra atau Morbus Hansen

Jenis-jenis Penyakit Kusta

Dari sisi medis, Penyakit Kusta diklasifikasikan berdasarkan banyak faktor, hal tersebut bertujuan untuk mempermudah cara penanganan dari penyakit kulit ini. Namun, pada umumnya Penyakit Kusta terbagi menjadi dua, yakni Penyakit kusta pausibasilar (PB) atau Penyakit kusta tipe kering dan Penyakit kusta multibasilar (MB) atau Penyakit kusta tipe basah.

1. Penyakit Kusta Pausibasilar (PB)

Tanda-tandanya:

1. Bercak putih seperti panu yang mati rasa, artinya bila bercak putih tersebut disentuh dengan kapas, maka kulit tidak merasakan sentuhan tersebut.

2. Permukaan bercak kering dan kasar

3. Permukaan bercak tidak berkeringat

4. Batas (pinggir) bercak terlihat jelas dan sering ada bintil-bintil kecil.

Penyakit Kusta tipe kering ini kurang/tidak menular, namun apabila tidak segera diobati akan menyebabkan cacat. Umumnya, orang mengira bercak putih seperti tanda-tanda di atas adalah panu biasa, sehingga pemeriksaan pun tidak segera dilakukan sebelum akhirnya orang tersebut telah mengalami Penyakit Kusta pada level lebih lanjut. Sehingga, pemeriksaan dan pengobatan semenjak dini ke Puskesmas atau pun Rumah Sakit terdekat pun sangat dianjurkan. Pengobatan Penyakit kusta tipe PB ini cenderung lebih sebentar daripada tipe basah.

2. Penyakit Kusta Multibasilar (MB)

Tanda-Tandanya:

1. Bercak putih kemerahan yang tersebar satu-satu atau merata diseluruh kulit badan.

2. Terjadi penebalan dan pembengkakan pada bercak.

3. Pada permukaan bercak, sering ada rasa bila disentuh dengan kapas.

4. Pada permulaan tanda dari tipe kusta basah sering terdapat pada cuping telinga dan muka.

Penyakit Kusta tipe basah ini dapat menular, maka bagi yang menderita penyakit kusta tipe basah ini harus berobat secara teratur sampai selesai seperti yang telah ditetapkan oleh dokter. Namun, umumnya kendala yang dihadapi adalah pasien tidak mentaati resep dokter, sehingga selain mereka tidak menjadi lebih baik, mereka pun akan resisten terhadap obat yang telah diberikan.

Untuk Penyakit Kusta MB ini menular lewat kontak secara langsung dan lama. ”Penularan terjadi apabila seseorang kontak dengan pasien sangat dekat dan dalam jangka panjang,” dr. Ina kembali menjelaskan. Sehingga bagi pasien Penyakit kusta MB harus segera melakukan pengobatan, dan melakukan penyembuhan secara teratur.

Tanda-tanda dan Gejala Penyakit Kusta

Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Secara umum, tanda-tanda itu adalah :

•Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia

•Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.

•Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat.

•Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit

•Alis rambut rontok

•Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)

Gejala-gejala umum pada penyakit kusta, reaksi :

• Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.

• Anoreksia.

• Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.

• Cephalgia.

• Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.

• Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.

• Neuritis.

Cara Penularan Penyakit Kusta

Penyakit kusta dapat ditularkan dari penderita penyakit kusta tipe Multi basiller (MB) kepada orang lain dengan cara penularan langsung. Cara penularan yang pasti belum diketahui, tetapi sebagian besar para ahli berpendapat bahwa penyakit kusta dapat ditularkan melalui saluran pernafasan dan kulit.

Timbulnya penyakit kusta bagi seseorang tidak mudah, dan tidak perlu ditakuti tergantung dari beberapa faktor antara lain :

1. Faktor Sumber Penularan.

Sumber penularan adalah penderita penyakit kusta tipe MB. Penderita MB ini pun tidak akan Menularkan penyakit kusta, apabila berobat teratur.

2. Faktor Kuman Kusta.

Kuman kusta dapat hidup diluar tubuh manusia antara 1 – 9 hari tergantung pada suhu atau cuaca, dan diketahui hanya kuman kusta yang utuh (solid) saja yang dapat menimbulkan penularan.

3. Faktor Daya Tahan Tubuh.

Sebagian besar manusia kebal terhadap penyakit kusta (95%). Dari hasil penelitian menunjukkan gambaran sebagai berikut:

ß Dari 100 orang yang terpapar :

ß 95 orang tidak menjadi sakit.

ß 3 orang sembuh sendiri tanpa obat.

ß 2 orang menjadi sakit, hal ini belum lagi memperhitungkan pengaruh pengobatan.

Pencegahan Cacat Pada Penyakit Kusta

Pencegahan cacat Penyakit Kusta jauh lebih baik dan lebih ekonomis daripada penanggulangannya. Pencegahan ini harus dilakukan sedini mungkin, baik oleh petugas kesehatan maupun oleh pasien itu sendiri dan keluarganya. Di samping itu perlu mengubah pandangan yang salah dari masyarakat, antara lain bahwa Kusta identik dengan deformitas atau disability.

Upaya pencegahan cacat terdiri atas:

1. Untuk Upaya pencegahan cacat primer, meliputi:

•diagnosis dini

•pengobatan secara teratur dan akurat

•diagnosis dini dan penatalaksanaan reaksi

2. Upaya pencegahan sekunder, meliputi:

•Perawatan diri sendiri untuk mencegah luka

•Latihan fisioterapi pada otot yang mengalami kelumpuhan untuk mencegah terjadinya kontraktur

•Bedah rekonstruksi untuk koreksi otot yang mengalami kelumpuhan agar tidak mendapat tekanan yang berlebihan

•Bedah septik untuk mengurangi perluasan infeksi, sehingga pada proses penyembuhan tidak terlalu banyak jaringan yang hilang

•Perawatan mata, tangan dan atau kaki yang anestesi atau mengalami kelumpuhan otot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar